Pada
Desember 2016 terjadi inflasi sebesar 0,42 persen dengan Indeks Harga
Konsumen (IHK) sebesar 126,71. Dari 82 kota IHK, 78 kota mengalami
inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di
Lhokseumawe sebesar 2,25 persen dengan IHK sebesar 124,94 dan terendah
terjadi di Padangsidimpuan dan Tembilahan masing-masing sebesar 0,02
persen dengan IHK masing-masing sebesar 125,36 dan 129,89. Sedangkan
deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,52 persen dengan IHK
sebesar 125,64 dan terendah terjadi di Tegal sebesar 0,09 persen dengan
IHK sebesar 122,49.
Inflasi
terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya
beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan
sebesar 0,50 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau
sebesar 0,45 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan
bakar sebesar 0,18 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,32 persen;
kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,05 persen; dan
kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,12 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu kelompok
sandang sebesar 0,46 persen.
Tingkat
inflasi tahun kalender (Januari–Desember) 2016 dan tingkat inflasi
tahun ke tahun (Desember 2016 terhadap Desember 2015) masing-masing
sebesar 3,02 persen.
Komponen
inti pada Desember 2016 mengalami inflasi sebesar 0,23 persen; tingkat
inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Desember) 2016 dan tingkat
inflasi komponen inti tahun ke tahun (Desember 2016 terhadap Desember
2015) masing-masing sebesar 3,07 persen.