Tanggal Rilis | : | 7 November 2016 |
Ukuran File | : | 1.45 MB |
Abstraksi
Perekonomian
Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB)
atas dasar harga berlaku triwulan III-2016 mencapai Rp3.216,8 triliun
dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.428,7 triliun.
Ekonomi Indonesia triwulan III-2016 terhadap triwulan III-2015
(y-on-y) tumbuh 5,02 persen, melambat dibanding triwulan II-2016 yang
tumbuh 5,19 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir
semua lapangan usaha, dimana pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan
Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 9,20 persen. Dari sisi
pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran
Konsumsi LNPRT sebesar 6,65 persen diikuti oleh Komponen Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto.
Ekonomi
Indonesia triwulan III-2016 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q)
tumbuh 3,20 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai
Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 5,34 persen,
sedangkan dari sisi Pengeluaran pada Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT
sebesar 4,26 persen dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
sebesar 3,48 persen.
Ekonomi Indonesia sampai dengan triwulan
III-2016 (c-to-c) tumbuh 5,04 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan
didorong oleh semua lapangan usaha kecuali Pertambangan dan Penggalian
yang mengalami penurunan sebesar 0,24 persen. Sedangkan dari sisi
pengeluaran terutama didorong oleh Komponen LNPRT yang tumbuh 6,59
persen dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh 5,01
persen.
Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan III-2016
didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik
Bruto, yakni sebesar 58,40 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar
22,02 persen, dan Pulau Kalimantan 7,72 persen.